Susunan Khotbah Yang Baik Adalah. Berasal Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia objektif. yaitu riuk satu cara yang dipakai untuk mengkomunikasikan pesan kepada Nathan. Intern tradisi Kristen, pesan ini didasarkan pada apa yang tertulis di dalam Injil atau yang biasa disebut kabar baik. Dalam bahasa Yunani, kabar baik ini disebut Yunani Khutbah I ุงู’ู„ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุงู’ู„ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุงู„ู‘ุฐูŠ ู‡ูŽุฏูŽุงู†ูŽุง ุณูุจูู„ูŽ ุงู„ุณู‘ู„ุงูŽู…ูุŒ ูˆูŽุฃูŽูู’ู‡ูŽู…ูŽู†ูŽุง ุจูุดูŽุฑููŠู’ุนูŽุฉู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุงู„ูƒูŽุฑูŠู…ูุŒ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุง ุดูŽุฑููŠูƒ ู„ูŽู‡ุŒ ุฐููˆ ุงู’ู„ุฌูŽู„ุงู„ู ูˆูŽุงู„ุฅูƒู’ุฑุงู…ุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ูˆูŽู†ูŽุจููŠู‘ูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽ ุฑูŽุณูˆู„ูู‡ุŒ ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ูˆ ุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุจุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ุง ู…ูุญูŽู…ู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ูู‡ ูˆูŽุฃุตู’ุญุงุจูู‡ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนูŠู†ูŽ ุจูุฅุญู’ุณุงู†ู ุฅู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู†ุŒ ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠูŽุงุฃูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ุŒ ุฃูˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽ ู†ูŽูู’ุณููŠู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุทูŽุงุนูŽุชูู‡ู ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญููˆู’ู†ู’ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ ูููŠ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุงู†ู ุงู’ู„ูƒูŽุฑููŠู…ู’ ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุดูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ุŒ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู’ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขูŽู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ุณูŽุฏููŠุฏู‹ุงุŒ ูŠูุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฐูู†ููˆุจูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุทูุนู ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ููŽูˆู’ุฒู‹ุง ุนูŽุธููŠู…ู‹ุง ูˆู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ ูŠูŽุง ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆู’ุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ. ุตูŽุฏูŽู‚ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุนูŽุธููŠู…ู’ Jamaah Jumat hafidhakumullah, Umumnya orang berdoa kepada Allah subhanahu wa taโ€™ala agar diberi-Nya umur panjang. Sedikit sekali atau bahkan mungkin tidak ada orang yang menginginkan berumur pendek. Mereka tentu memiliki alasan masing-masing. Namun umumnya alasan mereka adalah karena ingin memiliki amal baik yang cukup semasa hidupnya sebagai bekal hidup abadi di akhirat. Hal ini memang memiliki dasar yang kuat sebagaimana ditegaskan dalam hadits Rasulullah shallahu alaihi wa sallam sebagai berikut ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุทูŽุงู„ูŽ ุนูู…ูุฑูู‡ู ูˆูŽุญูŽุณูู†ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู Artinya โ€œWahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?โ€ Beliau menjawab โ€œOrang yang panjang umurnya dan baik amalannya.โ€HR Tirmidzi Hadits itu telah menginspirasi banyak orang untuk senantiasa berdoa kepada Allah subhanahu wa taโ€™ala agar diberi-Nya umur panjang. Mereka telah meyakini bahwa salah satu tanda orang terbaik adalah apabila seseorang berumur panjang dan hidupnya penuh dengan amal-amal kebaikan. Mereka yang umurnya panjang tetapi amal-amal kebaikannya amat sedikit tidak termasuk orang-orang terbaik, bahkan mereka digolongkan sebagai orang-orang yang merugi. Namun demikian adalah kenyataan bahwa tidak setiap orang berumur panjang meski mereka berdoa demikian. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana dengan mereka yang berumur pendek? Apakah mereka dengan sendirinya tidak termasuk orang-orang terbaik? Jamaah Jumat hafidhakumullah, Untuk menjawab pertanyaan di atas kita dapat merujuk penjelasan dari Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya berjudul Sabรฎlul Iddikรขr wal Iโ€™tibรขr bimรข Yamurru bil Insรขn wa Yanqadli Lahu minal Aโ€™mรขr Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal. 47 sebagai berikut ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ุนูู…ูุฑู ุจูŽุฑูŽูƒูŽุชูู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ููŠู’ู‚ู ูููŠู’ู‡ู ู„ูู„ู’ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญูŽุฉูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑูŽุงุชู ุงู„ู’ุฎูŽุงุตู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุนูŽุงู…ู‘ูŽุฉู Artinya โ€œSebaik-baik umur ialah yang diberkati Allah subhanu wataโ€™la, yang diberi-Nya taufiq untuk mengerjakan amalan saleh dan kebajikan-kebajikan lain baik yang khusus maupun yang umum.โ€ Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa sebaik-baik umur ialah yang diberkati Allah subhanu wataโ€™la, yang diberi-Nya bimbingan untuk melakukan berbagai kesalehan dan kebajikan. Jadi kebaikan seseorang sebetulnya tidak semata-mata bergantung pada umurnya yang panjang, tetapi lebih pada seberapa banyak amal kebaikan yang dilakukannya semasa hidupnya. Penjelasan ini sesuai dengan hadits Rasulullah shallahu alaihi wa sallam di atas. Oleh karena itu, bisa saja seseorang berumur pendek tetapi amal kebaikannya sangat banyak dan mungkin sama atau bahkan melebihi mereka yang berumur panjang. Orang-orang seperti ini termasuk orang-orang terbaik karena mampu memanfaatkan umurnya yang pendek untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Inilah umur yang penuh dengan berkah dari Allah subhanahu wa taโ€™ala. Dalam kaitan itu, Sayyid Abdullah Al-Haddad menyebutkan contoh beberapa orang saleh yang tidak berumur panjang namun amal kebaikannya sangat banyak dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Di antara contoh itu adalah Abu Abdullah Muhammad ibn Idris Asy-Syafiโ€™i, atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Syafiรญ. Beliau wafat dalam usia 54 tahun. Meski usia beliau tidak panjang, namun beliau semasa hidupnya mampu menghasilkan banyak kebaikan seperti karya-karya yang sangat penting bagi kaum Muslimin. Jamaah Jumat hafidhakumullah, Di antara karya-karya besar Imam Syafiโ€™i adalah pertama Kitab Ar-Risalah yang merupakan kitab tentang Ushul Fiqh. Kedua, Kitab Al-Umm yang merupakan kitab tentang mazhab fiqihnya. Ketiga, Kitab Ikhtilaf al-Hadits yang merupakan kitab tentang hadits. Keempat, Kitab Tafsir Al-Imam Asy-Syafiโ€™i yang merupakan kitab tentang tafsir Al-Quran, dan lain sebagainya. Beberapa sumber menyebutkan jumlah kitab karangan Imam Syafiโ€™i lebih dari 120 buah, dan beliau hafidz Qurโ€™an dalam usia 7 tahun. Contoh lain orang saleh yang tidak berumur panjang namun amal kebaikannya sangat banyak adalah Abu Hฤmid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali, atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Al-Ghazali. Beliau wafat dalam usia 55 tahun. Meski beliau berumur pendek, namun begitu besar sumbangsihnya bagi masyarakat luas, khususnya kaum Muslimin. Beliau dijuluki Hujjatul Islam karena jasa-jasanya membela kebenaran Islam dengan mempertahankan prinsip-prinsip kebenaran dengan argumen yang sulit dipatahkan oleh lawan. Di antara karya-karya besar Imam Al-Ghazali adalah pertama kitab Ihya Ulumiddin yang merupakan kitab tentang akhlak dan tasawuf. Kedua, kitab Jawahir Al-Qurโ€™an yang merupakan kitab tentang tafsir Al-Qurโ€™an. Ketiga, kitab Al-Basith dan Al-Wasith yang merupakan kitab tentang ilmu fiqih dan ushul fiqih. Keempat, kitab Maqashid Al-Falasifah dan Al-Arbaโ€™in fi Ushuluddin yang merupakan kitab filsafat dan ilmu kalam, dan lain sebagainya. Beberapa sumber menyebutkan jumlah kitab karangan Imam Al-Ghazali lebih dari 200 buah. Jamaah Jumat hafidhakumullah, Dari apa yang dijelaskan dan dicontohkan oleh Sayyid Abdullah Al-Haddad di atas sangatlah jelas bahwa pemahaman literal tentang umur yang baik hanyalah umur panjang yang dipenuhi dengan kebaikan masih memiliki kekurangan. Pemahaman ini memang tidak salah, hanya belum akomodatif terhadap fakta bahwa banyak orang saleh tidak berumur panjang. Orang-orang seperti ini meskipun tidak berumur panjang, namun amal-amal kebaikannya sangat banyak sebagaimana disebutkan di atas, yakni Imam Syafiรญ dan Imam Al-Ghazali. Oleh karena itu, sekali lagi, sebaik-baik umur adalah umur yang diberkati Allah subhanu wataโ€™la. Hal ini meliputi umur panjang dan banyak digunakan untuk melakukan amal-mal saleh dan kebajikan-kebajikan lainnya. Selain itu adalah umur yang tidak panjang namun banyak digunakan untuk mengerjakan kesalehan-kesalehan hingga pada tingkat tertentu yang setara atau malahan lebih banyak dari mereka yang berumur panjang. Terhadap kelompok kedua, yakni mereka yang tidak berumur panjang namun banyak mengerjakan kesalehan-kesalehan dan kebajikan-kebajikan seperti Imam Syafiโ€™i dan Imam Al-Ghazali, Sayyid Abdullah Al-Haddad menyebutnya sebagai hamba-hamba Allah yang terpilih dan diberkati sehingga amal kebaikannya sangat banyak dan mungkin lebih banyak dan lebih terasa manfaatnya dari pada yang dipanjangkan umurnya. Jamaah Jumat hafidhakumullah, Batasan umur panjang di kalangan umat Islam, memang tidak ada patokan khusus yang disepakati bersama. Hanya kebanyakan umat Islam menjadikan umur Rasulullah shallahu alaihi wa sallam yang mencapai 63 tahun sebagai standar. Artinya mereka yang mencapai umur di atas 63 tahun diyakini telah mendapatkan bonus umur dari Allah subhanu wataโ€™la. Sedangkan mereka yang tidak mencapai umur 63 tahun, semisal 50-55 tahun, atau kurang dari itu seperti Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang wafat dalam usia kurang dari 40 tahun termasuk berumur pendek sebagaimana dijelaskan Sayyid Abdullah Al-Haddad dalam kitab tersebut di atas. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang memiliki umur yang diberkati Allah subhanu wataโ€™la. Amin ya rabbal alamin. ุฌูŽุนูŽู„ูŽู†ุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฅูŠู‘ูŽุงูƒู… ู…ูู†ูŽ ุงู„ููŽุงุฆูุฒููŠู† ุงู„ุขู…ูู†ููŠู†ุŒ ูˆูŽุฃุฏู’ุฎูŽู„ูŽู†ูŽุง ูˆุฅููŠู‘ูŽุงูƒู… ูููŠ ุฒูู…ู’ุฑูŽุฉู ุนูุจูŽุงุฏูู‡ู ุงู„ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ุฃุนููˆุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู…ู’ุŒ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู…ู’ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชูŽู‘ู‚ููˆุง ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูˆูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ุณูŽุฏููŠุฏู‹ุง ุจุงูŽุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูƒู…ู’ ูููŠ ุงู„ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠู’ ูˆูŽุฅููŠู‘ุงูƒูู…ู’ ุจูุงู„ุขูŠุงุชู ูˆุฐููƒู’ุฑู ุงู„ุญูŽูƒููŠู’ู…ู. ุฅู†ู‘ู‡ู ุชูŽุนุงูŽู„ูŽู‰ ุฌูŽูˆู‘ุงุฏูŒ ูƒูŽุฑููŠู’ู…ูŒ ู…ูŽู„ููƒูŒ ุจูŽุฑู‘ูŒ ุฑูŽุคููˆู’ููŒ ุฑูŽุญููŠู’ู…ูŒ Khutbah II ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุชูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุงูู…ู’ุชูู†ูŽุงู†ูู‡ู. ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนูู‰ ุฅู„ู‰ูŽ ุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ูู‡ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง ูƒูุซูŠู’ุฑู‹ุง ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠุงูŽ ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ูููŠู’ู…ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุชูŽู‡ููˆู’ุง ุนูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽู‰ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ุง ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ุจูุฃูŽู…ู’ุฑู ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ูููŠู’ู‡ู ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ูˆูŽุซูŽู€ู†ูŽู‰ ุจูู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูู‡ู ุจูู‚ูุฏู’ุณูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนุงูŽู„ูŽู‰ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ ูŠุข ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุตูŽู„ู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆู’ุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ุงูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู†ู’ุจููŠุขุฆููƒูŽ ูˆูŽุฑูุณูู„ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุฉู ุงู’ู„ู…ูู‚ูŽุฑู‘ูŽุจููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุจูู‰ ุจูŽูƒู’ุฑู ูˆูŽุนูู…ูŽุฑ ูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู† ูˆูŽุนูŽู„ูู‰ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุจูŽู‚ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุชูŽุงุจูุนููŠ ุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุจูุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ุงูู„ูŽู‰ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽ ุงูŽู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ุงูŽู„ุงูŽุญู’ูŠุขุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุงูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู’ู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุฐูู„ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูุฑู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ุนูุจูŽุงุฏูŽูƒูŽ ุงู’ู„ู…ููˆูŽุญู‘ูุฏููŠู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุตูŽุฑูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฎู’ุฐูู„ู’ ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽุฐูŽู„ูŽ ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุฏูŽู…ู‘ูุฑู’ ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุกูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุนู’ู„ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชููƒูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุงู’ู„ุจูŽู„ุงูŽุกูŽ ูˆูŽุงู’ู„ูˆูŽุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ุงูŽุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽ ุงู’ู„ููุชู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽุทูŽู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ุงูู†ู’ุฏููˆู†ููŠู’ุณููŠู‘ูŽุง ุฎุขุตู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุณูŽุงุฆูุฑู ุงู’ู„ุจูู„ู’ุฏูŽุงู†ู ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนุขู…ู‘ูŽุฉู‹ ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ุงูŽ ููู‰ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽููู‰ ุงู’ู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุงูŽู†ู’ููุณูŽู†ูŽุง ูˆูŽุงุฅู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู’ู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฎูŽุงุณูุฑููŠู’ู†ูŽ. ุนูุจูŽุงุฏูŽุงู„ู„ู‡ู ! ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู’ู„ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠู’ุชุขุกู ุฐููŠ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุจู‰ูŽ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ููŽุญู’ุดุขุกู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู’ู„ุจูŽุบู’ูŠ ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูƒูุฑููˆู’ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ู†ูุนูŽู…ูู‡ู ูŠูŽุฒูุฏู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู’ Ustadz Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta.
Islam adalah agama yang mengajarkan kita untuk selalu memperhatikan keadaan sesama kita dan melakukan amal kebaikan sebanyak mungkin. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran (Q.S. Al-Baqarah: 267), "Hai orang-orang yang beriman, infakkanlah (sebagian) dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.

Jakarta - Dalam syariat Islam, penyembelihan hewan kurban memiliki aturan-aturan tertentu yang wajib dipatuhi. Termasuk waktu penyembelihan hewan kurban. Berikut penjelasan kapan tepatnya batas waktu penyembelihan hewan kurban berdasarkan dari buku Modul Fikih Ibadah susunan Rosidin, waktu penyembelihan kurban yang paling baik adalah hari pertama sesudah sholat Idul Adha hingga matahari terbenam di akhir hari Tasyriq 11, 12, 13 Dzulhijjah. Hal ini didasari oleh hadits riwayat al-Barra' ibn 'Azib RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda"Sesungguhnya permulaan sesuatu yang kami lakukan pada hari ini Idul Adha adalah sholat kemudian pulang; setelah itu menyembelih kurban. Barangsiapa melakukannya, maka dia telah mendapatkan kesunahan; dan barangsiapa menyembelih kurban sebelum itu, maka sembelihannya itu hanyalah daging yang dihidangkan untuk keluarganya dan sama sekali bukan termasuk binatang kurban." HR Bukhari. Adapun dalam riwayat lainnya Jubair ibn Muth'im RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda "... dalam seluruh hari Tasyriq merupakan waktu diperbolehkan menyembelih hewan kurban" HR Ibnu Hibban.Berdasarkan hadits tersebut, dapat diketahui bahwa menyembelih hewan kurban mendahului waktunya bukan berarti buruk atau terlarang. Namun, perlu dipahami jika daging yang disembelih bukan pada waktu sesuai yang disyariatkan adalah sedekah biasa dan pahala yang didapat adalah pahala bersedekah, bukan pahala karena itu, batas awal penyembelihan hewan kurban adalah pada hari pertama Idul Adha tepatnya setelah melaksanakan sholat Idul Adha. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang menyembelih sebelum sholat, maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya. Dan barangsiapa yang menyembelih setelah sholat dan khotbah, sesungguhnya ia telah sempurnakan dan ia mendapat sunnah umat Islam." HR Bukhari dan Muslim.Adapun bagi yang sudah terlanjur melaksanakan kurban sebelum sholat Id, dikutip dari buku Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtashid Jilid 1 oleh Ibnu Rusyd, disebutkan dalam salah satu versi riwayat dalam hadits Abu Burdah bin Nayyar, "Sesungguhnya ia pernah menyembelih kurban sebelum sholat Idul Adha, lalu Rasulullah SAW menyuruhnya untuk mengulangi."Ulama-ulama yang menganggap hadits tersebut sebagai ketentuan, termasuk Imam Muslim, mengatakan bahwa tidak boleh menyembelih kurban mendahului sang imam. Oleh karena itu, umat muslim perlu hati-hati sebelum benar-benar melaksanakan penyembelihan yang perlu diketahui adalah makruh hukumnya menyembelih hewan kurban pada malam hari. Meskipun tetap sah, dikhawatirkan akan membahayakan jika melakukan kesalahan dalam penyembelihan. Dikhawatirkan juga jumlah orang-orang fakir yang datang ke tempat penyembelihan lebih sedikit jika dibandingkan penyembelihan dilakukan pada waktu siang apabila masih dilakukan dalam rentang waktu 11-13 Dzulhijjah, penyembelihan kurban tersebut akan terhitung sah dengan pahala kurban. Namun, apabila penyembelihannya setelah matahari terbenam pada tanggal 13 Dzulhijjah, hukumnya tidak sah sebagai kurban. Jadi, batas akhir penyembelihan hewan kurban adalah hari terakhir pada hari dalam buku Cara Berkurban karya Abdul Muta"al Al-Jabry, Ali RA, Imam Syafi'i, Atha', dan Al Hasan berdasarkan hadits Jubair bin Muth'im mengatakan bahwa Rasulullah bersabda "Semua hari Tasyriq adalah waktu penyembelihan kurban," dan dalam hadits lainnya disebutkan, "Seluruh hari Mina adalah waktu penyembelihan." HR Ahmad dan Daruquthni, juga Ibnu Hibban dan Baihaqi.Sebagaimana dengan hari raya lainnya yakni Idul Fitri, penyembelihan kurban yang termasuk ke dalam satu rangkaian ibadah juga tidak dapat dilaksanakan kecuali pada hari atau waktu yang telah ditentukan. Sebab, kurban adalah esensi utama dari hari raya Idul Adha. Pendapat ini disepakati oleh Sa'id bin Jubair dari Jabir bin penjelasan lengkap terkait kapan tepatnya batas awal dan akhir dari waktu penyembelihan hewan kurban sesuai dengan syariat Islam dan bersumber dari hadits nabi. Jangan sampai lupa, ya! Simak Video "Duh! 902 Sapi dan Domba di Ciamis Tak Layak Kurban" [GambasVideo 20detik] dvs/dvs

Kata eksposisi artinya adalah "memberikan penjelasan.". Khotbah eksposisi adalah penjelasan Alkitab yang didasari penelitian dan penafsiran yang bertanggung-jawab. Tugas ini adalah panggilan utama seorang pendeta atau gembala sebagaimana kita jumpai dalam 2 Timotius 4:2: "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya Connection timed out Error code 522 2023-06-16 163620 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8477ddd9c10b32 โ€ข Your IP โ€ข Performance & security by Cloudflare
\n \n susunan khotbah yang baik adalah
susunan khutbah yang baik adalahโ€ฆ. a. Harus panjang dan mencakup semua aspek kehidupan b. Urutannya disesuaikan dengan kemajuan ilmu dan teknologi c. Berisi tentang taqwa dan sesuai dengan situasi atau kondisi d. Mengandung hal-hal yang baru atau aktual di masyarakat e. Menjelaskan tentang ajaran islam yang sangat paripurna
Unduh PDF Unduh PDF Apakah Anda harus mengajar atau berkhotbah beberapa kali seminggu? Artikel ini menjelaskan cara menyiapkan materi pengajaran atau khotbah Kristiani yang baik. Apabila sekali waktu Anda terpaksa mengajar atau berkhotbah tanpa persiapan, cara paling mudah dan cepat adalah menyalin teks yang sudah ada. Akan tetapi, materi tersebut belum tentu relevan bagi Anda dan audiens. Untuk menyiapkan materi pengajaran atau khotbah yang efektif, lakukan beberapa langkah berikut. 1Susunlah materi pengajaran atau khotbah yang mengacu hanya pada Alkitab dan bimbingan Roh Kudus untuk mewujudkan rencana Allah sesuai misi kongregasi. Sebelum menulis, berdoalah kepada Tuhan untuk memohon pencurahan Roh Kudus. 2Tentukan topik yang ingin dibahas. Pelajari Alkitab dan berdoalah untuk memohon bimbingan Roh Kudus supaya Anda mendapatkan inspirasi dan termotivasi untuk menulis. Anda harus memilih topik yang dilandasi oleh ayat-ayat Alkitab. Jangan pernah mengajar atau berkhotbah tanpa arah atau tujuan. Ikuti langkah berikut supaya Anda mampu menyiapkan materi pengajaran atau khotbah yang baik. 3 Siapkan draf materi dengan menyusun kerangka tulisan. Pilihlah topik yang Anda pahami dengan baik supaya Anda mampu menjelaskan dan mengajarkannya kepada audiens. Walau demikian, Anda tidak perlu menyiapkan materi seperti ingin menulis karya sastra, memberikan kuliah, atau mengarang esai. Alih-alih, buatlah tulisan sesuai panduan yang dijelaskan dalam metode Membuat Kerangka Tulisan Tiga Bagian. Cara terbaik menyampaikan pengajaran atau khotbah adalah dengan menghafal seluruh materi. Alih-alih menulis kalimat secara lengkap dan hanya membaca teks, gunakan kerangka tulisan yang disiapkan sebaik mungkin sehingga berfungsi sebagai pedoman yang mudah diikuti. Tulislah kata kunci dengan huruf yang lebih besar agar mudah dilihat dan diingat. Pengajaran atau khotbah seharusnya tidak dibawakan seperti pembicara atau politikus yang sedang berpidato atau berorasi sambil membaca teks di depan audiens, kecuali Anda adalah pembaca naskah yang sangat baik. Setiap kali mengajar atau berkhotbah, bahaslah topik yang baru atau berkesinambungan. 4Berbicaralah secara spontan seperti sedang berkomunikasi lisan, alih-alih hanya membaca naskah agar kalimat yang Anda ucapkan tidak terasa aneh. Dengan demikian, Anda akan lebih terinspirasi dan termotivasi sehingga terjalin komunikasi yang baik antara guru/pengkhotbah dan para murid atau jemaat kongregasi. 5 Jangan mengandalkan catatan yang sangat mendetail, tetapi jangan pula berbicara tanpa membuat persiapan atau kerangka sebaik mungkin kerangka materi dan naskah yang sudah disiapkan supaya Anda cukup melihat teks sekilas dan tidak perlu terus membaca catatan atau mengandalkan tulisan kata kunci yang hurufnya lebih besar agar tidak lupa. Akan tetapi, Anda boleh meletakkan catatan di meja agar siap digunakan jika dibutuhkan. 6Berbicaralah secara sistematis sesuai petunjuk dalam artikel ini agar inti materi yang Anda jelaskan/khotbahkan tersampaikan dengan baik. 7Buatlah kerangka materi dengan membagi topik bahasan menjadi tiga bagian sesuai petunjuk dalam metode berikut. Iklan 1 Sampaikan topik pengajaran atau khotbah. Jelaskan topik yang akan dibahas dan alasannya atau mengapa topik tersebut dianggap penting atau bermanfaat. Anda boleh memberikan informasi bernada humoris untuk menjelaskan pengertian yang benar dan keliru. Mulailah menjelaskan topik bahasan dengan menyajikan informasi yang alkitabiah atau peristiwa yang mendukung gagasan utama. 2 Sampaikan pesan dengan memberikan penjelasan mendetail. Berikan fakta pendukung dan jelaskan tokoh yang berperan, kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa. Jelaskan juga informasi atau peristiwa lain yang relevan. Setelah menginformasikan topik yang akan Anda kembangkan lebih lanjut, Anda dan audiens atau jemaat mengetahui apa yang akan dibahas. Selain itu, Anda siap membuat kesimpulan dari materi yang dijelaskan. Dukunglah penjelasan gagasan utama dengan memberikan contoh, misalnya dengan menceritakan 1 atau 2 kisah dalam Alkitab, perumpamaan yang alkitabiah, bagian dari lagu, kegiatan gereja atau sejenisnya yang relevan dengan topik. Bersiaplah jika audiens/jemaat mengajukan pertanyaan/sanggahan, misalnya "Apa yang dimaksud dengan __________?" "Mengapa hal ini bisa terjadi?" "Bagaimana seandainya _________ nama peristiwa terjadi?" Anggaplah pertanyaan tersebut sebagai pertanyaan retorik tidak meminta jawaban dari audiens, kecuali dalam grup kecil lalu jawablah, misalnya"Bagaimana seandainya _________ nama peristiwa terjadi?" Anda atau siapa saja mampu melakukan _________ karena _________ berikan alasan, tetapi setelah itu..." isilah bagian kalimat yang kosong untuk menanggapi sanggahan atau menjawab pertanyaan. Jika Anda memberikan kesempatan kepada audiens untuk menjawab seperti di dalam kelas, jangan menentang jawaban mereka, kecuali jika Anda harus memberikan alasan, misalnya "Menurut pendapat saya, jawabannya adalah _______" sampaikan pendapat Anda. Jangan menilai pendapat atau jawaban audiens dengan memuji atau mengabaikan komentar yang mereka berikan. Anda boleh mengangguk untuk menunjukkan pengertian atau memberikan respons dengan mengucapkan satu atau beberapa kata, misalnya "Baik", "Oke", atau "Terima kasih". Selain itu, Anda bisa memberikan tanggapan tanpa menilai tidak mengatakan benar atau salah lalu arahkan diskusi dengan memberikan jawaban yang seharusnya. 3 Buatlah kesimpulan dengan menghimbau audiens agar mengambil tindakan atas topik yang baru saja dibahas. Ajaklah mereka menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Inilah cara mengakhiri pengajaran atau khotbah yang sudah Anda siapkan dan kembangkan, misalnya dengan meminta mereka menerapkan ide yang Anda sampaikan, berdoa, mengajak orang lain bertobat, belajar Alkitab, dll. Menyampaikan kesimpulan bisa menjadi kesempatan untuk memberikan tugas kepada audiens dengan meminta mereka melakukan hal-hal yang sudah disampaikan dalam pengajaran atau khotbah. Iklan 1Mintalah nasihat dan ide dari orang lain. Membahas berbagai ide dengan orang lain akan sangat bermanfaat. Akan tetapi, langkah ini sulit dilakukan jika Anda jarang bersosialisasi, berdiskusi dengan orang lain, malas belajar, dan tidak mempersiapkan diri dengan baik. 2Berdiskusilah dengan guru/pengkhotbah untuk mendapatkan ide baru. Akan tetapi, hal ini akan menjadi kebiasaan, menimbulkan ketergantungan, dan membuang-buang waktu apabila Anda berdua memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda. 3 Gunakan teks khotbah dari buku lama dan baru kumpulan khotbah, tetapi sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Carilah teks khotbah yang Anda butuhkan melalui internet lalu gunakan untuk menyiapkan materi khotbah yang sama sekali berbeda. Teks khotbah yang Anda temukan mungkin bukan yang dibutuhkan apabila Anda hanya memilih materi yang sepertinya bermanfaat. Alih-alih menginspirasi atau memberikan informasi kepada audiens, Anda sendiri bahkan tidak mau membahas/mendengarnya. Isi teks khotbah belum tentu sesuai dengan gaya Anda mengajar, kebutuhan, preferensi, atau cara Anda berkomunikasi dengan audiens. Unduhlah teks untuk mengajar atau berkhotbah dari berbagai situs web Kristiani. Anda bisa mengunduh secara gratis berbagai teks khotbah yang sudah lama, tetapi bermanfaat. Siapkan kerangka materi khotbah menggunakan Power Point agar bisa dipresentasikan dengan menyajikan gambar, dokumen pendukung, jadwal ibadah, lis berisi ayat Alkitab, referensi silang, dan lagu yang ingin dinyanyikan. 4 Pertimbangkan apakah Anda perlu membeli program Alkitab yang dilengkapi penjelasan, kamus, dan referensi silang yang sangat situs web 25 versi Alkitab gratis dalam berbagai bahasa, misalnya Bible[1] dan Biblegateway[2] . Kedua situs web tersebut sangat berbeda dan bisa diakses secara gratis. Carilah informasi lebih lanjut dengan mengakses tautan di bagian bawah artikel ini. 5Berdoalah dan bacalah Alkitab setiap hari. Bersyukurlah kepada kepada Allah, buatlah catatan, pelajari dan renungkan ayat Alkitab. Bentuklah pola pikir yang benar supaya Anda mendapatkan inspirasi. Iklan Siapkan materi lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk mengantisipasi seandainya Anda berbicara lebih cepat dari jadwal agar tidak kehabisan bahan presentasi. Berdoalah memohon "Roh hikmat dan wahyu" untuk diri sendiri sesuai Efesus 116. Siapkan materi khotbah dan pikirkan gagasan yang akan disampaikan dengan menjawab pertanyaan berikut Apa topik khotbah Anda? Apa saja ayat Alkitab yang mendukungnya? Apa yang Yesus ajarkan dalam ayat tersebut? Apa gagasan utama khotbah Anda? Apa pertanyaan retorik yang ingin Anda ajukan kepada audiens? Tulislah gagasan bermanfaat dari topik khotbah sepanjang 2 halaman. Jika hanya setengah halaman, gantilah dengan topik yang lain sebab khotbah akan kurang menarik. Ingatlah bahwa Anda bisa kehilangan fokus lalu bertingkah seolah-olah sedang mengajar atau berkhotbah sekadar untuk menghabiskan waktu. Hal ini membuat Anda terpaksa berdiri di podium atau mimbar gereja sambil berbicara melantur karena tidak mempersiapkan diri dengan baik. Anda akan berusaha menutupi rasa bingung dengan menunjukkan antusiasme untuk memberikan kesan bahwa pengajaran atau khotbah Anda adalah hal yang sangat penting bagi Anda. Jadi, hal ini juga seharusnya penting bagi orang lain. Iklan Peringatan Jangan mengajar atau berkhotbah tanpa persiapan yang matang atau hanya untuk membahas 1-2 ayat Alkitab. Khotbah terburuk adalah ketika Anda merasa tidak siap. Anda tidak akan mampu berkhotbah dengan baik jika mengabaikan persiapan. Jika tidak siap, mungkin Anda akan menyanyi, berdoa, berteriak, berceloteh sambil melompat-lompat, menggebrak podium atau mimbar gereja, dan mengayun-ayunkan Alkitab karena teringat firman Allah yang mengatakan bahwa Anda hanya perlu membuka mulut dan Tuhan akan membantu Anda. Walau demikian, Anda harus mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum berkhotbah dan biarkan Roh Kudus membantu lebih dari yang Anda harapkan. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Agar dapat menjadi suri tauladan yang baik bagi kaum muslimin, sebab ia adalah sang pemberi nasehat, maka sudah sepatutnya bila berperilaku yang baik dan dapat diteladani. ๏ปฟ kangmasroer.com๏ปฟ Tata Cara Khutbah Jumat. Khatib naik ke atas mimbar saat masuk waktu dzuhur, kemudian memberi salam dan duduk.
Khotbah yang baik adalah khotbah yang dipersiapkan dengan semaksimalnya sebelum khotbah itu ditampilkan. Salah satu dari persiapan itu adalah memperhatikan dengan benar susunan khotbah. Susunan khotbah yang baik akan memberikan dampak yang baik bagi si Pengkhotbah maupun yang mendengar khotbah tersebut. Dengan kata lain barang siapa yang hendak xC9Y0L.
  • 0vchck38d2.pages.dev/305
  • 0vchck38d2.pages.dev/502
  • 0vchck38d2.pages.dev/92
  • 0vchck38d2.pages.dev/30
  • 0vchck38d2.pages.dev/129
  • 0vchck38d2.pages.dev/344
  • 0vchck38d2.pages.dev/503
  • 0vchck38d2.pages.dev/331
  • susunan khotbah yang baik adalah