Air kolam Koi berbusa sedikit banyaknya akan mengganggu pemandangan serta mengurangi keindahan dari kolam. Busa pada kolam biasanya akan terlihat terutama menempel pada pinggirian kolam. Meski sering dibersihkan, busa biasanya akan kembali muncul. Busa pada kolam memang cukup sulit dibersihkan tanpa penanganan khusus. Dibeberapa kasus, bahkan dengan mengganti 3/4 bagian air kolam pun tidak dapat menghilangkan busa tersebut. Selain itu, minimnya kada oksigen terlarut juga memberikan andil besar dalam munculnya busa pada kolam. air kolam koi berbusa Penyebab Air Kolam Koi BerbusaKadar DOC Yang TinggiPeningkatan Kadar CO2Algae Blooming atau Ledakan AlgaProses PenggaramanCara Mengatasi Air Kolam Koi BerbusaMengurangi Kadar DOC pada kolamMemasang Protein SkimmerMelakukan Pergantian Air Secara BerkalaBersihkan Filter KolamMeningkatkan Sirkulasi Air Pada Kolam Mini Penyebab Air Kolam Koi Berbusa Air kolam koi berbusa dapat dialami siapa saja, baik kolam koi berukuran kecil bahkan kolam berukuran besar. Busa ini tentu menandakan ada sesuatu yang tidak semestinya pada kolam anda. Beberapa penyebab air berbusa lainnya adalah Kadar DOC Yang Tinggi Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya buih pada air kolam. Secara umum buih atau busa pada air kolam terjadi karena kadar Dissolved Organic Compound DOC yang cukup tinggi. DOC serdiri dapat terbentuk dari sisa pakan, kotoran maupun urin ikan yang terlarut dalam air. Peningkatan Kadar CO2 Faktor lain yang juga dapat menyebabkan air kolam menjadi berbusa adalah Terjadinya peningkatan kada CO2 dalam air. Salah satu penyebab peningkatan kadar CO2 adalah banyak plankton yang mati secara bersamaan. Selain berbusa, kadar CO2 yang tinggi juga mempengaruhi kualitas air kolam menjadi keruh dan pekat. Algae Blooming atau Ledakan Alga Fenomena algae blooming dapat terjadi akibat proses pemupukan kolam yang berlebih atau over dosis penggunaan katalis plankton. Tentu saja ini membuat populasi alga semakin meningkat dan tak terkendali. Over populasi alga inilah yang membuat kolam menjadi berbusa, selain itu air kolam juga akan terlihat lebih pekat. Proses Penggaraman Selain beberapa faktor di atas, ternyata busa juga dapat muncul pada saat penggaraman. Penggaraman kolam biasa dilakukan untuk menstabilkan pH pada air setelah diguyur hujan. Selain itu garam ikan juga sering digunakan untuk terapi pengobatan maupun pencegahan penyakit. Efek busa pada saat penggaraman ini biasanya hanya sementara dan akan kembali normal dengan sendirinya. Selengkapnya silahkan baca Manfaat Garam Ikan Cara Mengatasi Air Kolam Koi Berbusa Busa pada air kolam umumnya terjadi karena kurangnya kadar oksigen terlarut dalam air. Kadar oksigen terlarut secara fisik berupa gelembung udara halus yg ada di dalam air kolam. Untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dapat menggunakan Aerator atau membuat air mancur/air terjun pada kolam, semakin banyak kadar oksigen terlarut tentu akan semakin bagus. Peningkatan kadar oksigen ditandai dengan penurunan suhu pada air kolam. Selain itu perlu juga diberikan arus untuk membantu sirkulasi air ke filter. Untuk lebih lanjut, penanganan masalah air kolam berbusa dapat dilakukan dengan cara berikut, Mengurangi Kadar DOC pada kolam Setiap kolam maupun aquarium pasti terdapat Dissolved Organic Compound DOC yang terbentuk dari sisa-sisa pakan maupun kotoran halus yang tidak dapat tersaring filter. Peningkatan kadar DOC akan membuat kolam menjadi berbusa. Untuk menurunkan kadar DOC pada kolam dapat dilakukan dengan cara Memasang Protein Skimmer Protein skimmer adalah suatu alat yang banyak digunakan pada aquarium air laut. Akan tetapi saat ini sudah mulai banyak digunakan pada kolam Koi. Fungsi dari protein skimmer adalah untuk menyaring protein terlarut dalam air dengan cara pengapungan melalui gelembung-gelembung air. Protein skimmer terinspirasi dari fenomena alam pada pantai saat kondisi berangin. Pada saat seperti ini, biasanya pada pinggiran pantai akan terlihat berbusa sebagai hasil pembuangan kotoran yang terdapat dalam air laut. Untuk lebih lanjut mengenai protein skimmer ini anda dapat membacanya pada artikel Rekomendasi Produk Protein Skimmer Klik Disini! Melakukan Pergantian Air Secara Berkala Penggantian air yang lama dengan air yang baru juga dapat menurunkan kadar DOC dalam kolam. Namun yang perlu anda ketahui, penggantian air tidak dilakukan secara keseluruhan. Volume air yang diganti idealnya hanya 10 โ 20 persen saja. Penggantian air yang terlalu banyak hanya akan membuat ikan Koi menjadi stress dan memicu timbulnya masalah baru pada ikan Koi anda. Ikan Koi termasuk jenis ikan yang sangat sensitif terutama pada perubahan kondisi kolam. Ikan yang sudah terbiasa dengan kondisi air kolam yang lama akan stress jika mendapai kondisi yang berubah secara tiba-tiba, terutama perubahan kadar oksigen terlarut dalam air. Bersihkan Filter Kolam Hal lain yang perlu dilakukan adalah dengan membersihkan filter yang terdapat pada kolam, terutama bagi anda pengguna filter bioball dan batu Zeolit. Perlu anda ketahui, Zeolit yang digunakan sebaiknya adalah Zeolit yang sudah diolah khusus untuk filter. Kebanyakan dari kita tidak mengetahui kalau Zeolit mentah atau yang belum diproses juga merupakan sumber busa pada kolam koi. Zeolit yang telah diproses ini dapat anda peroleh pada toko perlengkapan ikan hias dengan harga yang lebih mahal dari Zeolit biasa tentunya. Untuk perbersihan Zeolit, harus dilakuan diluar kolam dan filter. Zeolit dapat diangkat keluar dari kolam dan filter untuk dibersihkan, selanjutnya Zeolit direndam dengan larutan garam. Zeolit yang sudah direndam selanjutnya dibilas dan dibersihkan agar partikel-pertikel yang menempel dapat hilang sepenuhnya. Zeolit yang sudah bersih dapat anda pergunakan kembali, atau sebagai opsional anda dapat menjemur Zeolit sebelum digunakan. Filter kolam yang sudah baik biasanya ditandai dengan lumut pada dinding kolam dapat tumbuh. Lumut-lumut tersebut tidaklah mengganggu, justru bermanfaat bagi ikan Koi itu sendiri. Lumut pada pinggiran kolam dapat menjadi alternatif pakan alami ikan Koi apabila anda harus bepergian dalam waktu beberapa hari dan tidak bisa memberikan pakan pada Koi. PERINGATAN Jangan mencampurkan garam dengan Zeolit pada saat dalam kolam !, perpaduan Zeolit dan garam dapat menghasilkan racun yang berbahaya bagi ikan Koi. Meningkatkan Sirkulasi Air Pada Kolam Mini Tips ini dapat diterapkan pada anda yang memiliki kolam mini atau berukuran kecil. Buatlah sirkulasi air yang cepat untuk menghindari penumpukan kotoran. Lalu anda bisa meningkatkan aliran atas agar berfungsi sebagai pemecah busa pada permukaan kolam. Perhatikan juga aerasi pada kolam dan filter untuk memberikan asupan oksigen yang cukup untuk kolam. Rekomendasi produk aerator kolam Klik Disini! Asupan oksigen pada filter biologi dapat membantu mempercepat pertumbuhan bakteri pengurai, Selain itu kadar oksigen terlarut juga mampu menurunkan suhu air. Pada kolam mini juga perlu dilakukan pergantian air dengan volume 10 persen sebanyak 2-3 kali dalam seminggu. Volume air yang diganti, dapat ditingkatkan menjadi 30 persen apabila sesudah terkena air hujan pada kolam outdoor. Perlu diperhatikan, hindari pemberian garam pada kolam dengan sistem filtrasi kolam Koi menggunakan Zeolit
February 18, 2019February 18, 2019 air kolam yang berbusa / berbuih harus menjadi perhatian bagi pembudidaya ikan. Munculnya busa pada kolam ikan bisa menjadi tanda bahwa kondisi air kolam cenderung tidak sehat. Dan pembudidaya ikan sering kali mendapati air kolam ikannya terdapat banyak busa/buih. Air kolam yang tidak sehat tentunya akan menyebabkan ikan rentan terkena penyakit yang ujung-ujungnya ikan akan mati. Jika demikian pembudidaya ikan akan mengalami kerugian. Ada beberapa kemungkinan penyebab air kolam ikan menjadi berbusa/berbuih. โข Kemungkinan pertama air kolam menjadi berbusa karena terjadi peningkatan kadar gas CO2 dan banyak plankton yang mati. Selain air yang berbusa, kondisi ini biasanya juga menyebabkan air kolam menjadi keruh dan pekat. โข Kemungkinan kedua munculnya busa pada kolam dikarenakan tingginya kadar organik terlarut dalam air. Bahan organik ini bisa berasal dari sisa kotoran ikan yang tidak terurai serta sisa pakan yang tidak termakan oleh ikan. โข Kemungkinan ketiga penyebab air kolam berbusa adalah fenomena ledakan alga atau biasa disebut algae blooming. Kondisi ini terjadi karena proses pemupukan yang berlebihan atau over dosis penggunaan katalis plankton. Hal ini menyebabkan populasi alga menjadi tidak terkontrol. Selain munculnya busa, ledakan alga ini juga menyebabkan air kolam menjadi pekat. Selain kemungkinan di atas, munculnya busa pada air kolam bisa jadi dikarenakan anda baru saja melakukan penggaraman pada kolam. Penggaraman biasa dilakukan pembudidaya ikan untuk menyetabilkan pH air setelah kolam terguyur air hujan. Selain itu penggaraman biasa dilakukan untuk terapi pengobatan maupun mencegah penyakit ikan. Cara mengatasi Busa pada air Kolam Kolam yang terlanjur berbusa perlu penanganan khusus untuk mengatasinya, sedangkan untuk yang belum berbusa agar bisa dijaga kondisi airnya agar tetap baik. Untuk kolam yang berbusa berikut beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain 1. Melakukan pembuangan air pada bagian dasar kolam/wadah budidaya sebanyak 30% sebelum dilakukan pengisian air baru. 2. Melakukan pemberian probiotik atau bakteri pengurai pada kolam, sehingga media kolam menjadi stabil, probiotik bias didapatkan di toko-toko yang menjual sarana produksi perikanan. 3. Untuk kolam yang membudidayakan ikan lele, maka perlu dipuasakan selama satu hari, sampai ikan menjadi lincah kembali setelah pergantian/penambahan air 4. Melakukan sirkulasi/pergerakan air kolam secara terus menerus. 5. Membuat penahan agar air hujan tidak masuk ke air media pembesaran 6. Menanmbahkan tanaman air pada media pemeliharaan 50%-70% permukaan air media pemeliharaan. jack/18022019
uuwwb.